KARAWANG - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan, Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Karawang harus memiliki dasar teknologi yang kuat. Selama ini teknologi masih menjadi masalah bersama, baik itu di bidang perikanan, kelautan, dan pertanian yang menyebabkan berbagai sektor tersebut belum berkembang. Ia berharap minimal ada satu perwakilan dari tiap daerah yang kuliah di Politeknik untuk meng-cover teknologi, dimana mereka menjadi pelopor perubahan berbudidaya.
“Mari sama-sama kita jujur, teknologi memang masih menjadi problem kita. Saya juga harap ke depan di politeknik ini juga ada jurusan perkapalan yang membuat kapal untuk nelayan, dari mulai harga terendah sampai harga tertinggi, ” kata Dedi saat memimpin Tim Kunspek Komisi IV DPR mengunjungi Politeknik KP Karawang di Jawa Barat, Jumat (4/6/2021).
Legislator dapil Jawa Barat VII ini menuturkan, selain harus produktif Politeknik KP juga harus memperhatikan teknologi yang memang dibutuhkan market. Ini juga yang terkadang masih menjadi kelemahan dalam sistem pengelolaan pendidikan. Misalnya saja di bidang perikanan, masalah yang selama ini menjadi kendala adalah teknologi bagaimana membuat pakan sendiri.
“Seandainya saja, kita bisa punya kemandirian membuat pakan, masalah yang selama ini ada di perikanan itu selesai. Sama kaya petani problemnya dipupuk, kalau petani sudah bisa menyelesaikan masalah pupuk, selesai sudah masalahnya, ” terang Dedi.
Menurutnya, sebenarnya perikanan dan pertanian bisa disatukan seperti teknologi Minapadi, di mana sistem ini mengadopsi dua nilai. Pertama nilai perikanan yang melahirkan sumber daya pupuk dan kedua nilai pertanian yang menghasilkan sumber daya pangan. Jadi, ikan itu mengambil pangan dari pertanian, pertanian disubsidi pupuk dari perikanan
Politisi F-Golkar ini menilai, produk pertanian dan perikanan saat ini sudah mulai terancam di pasaran. Dikarenakan produknya banyak mengandung unsur-unsur kimiawi terlalu tinggi dan tidak ramah lingkungan serta kesehatan, sehingga dianggap tidak kompetitif dari segi kualitas.
“Paradigma seperti ini harus segera dijawab oleh kita, mengembalikan peternakan memiliki dasar pertanian, pertanian memiliki dasar peternakan, kelautan dan kehutanan juga sama. Sehingga menjadi suatu siklus pertanian, peternakan, dan kelautan yang ramah terhadap lingkungan dan kesehatan, ” ujarnya.
Dedi menyarankan, Kementerian KKP juga perlu membuat peta seluruh Indonesia baik itu untuk pendirian Politeknik KP maupun mahasiswanya. Untuk Politeknik sendiri, harus dibuat yang langsung akses ke pantai atau di daerah penghasil perikanan air tawar.
“Kemudian untuk mahasiswanya juga harus dipetakan, dari mana saja. Misalnya, untuk Politeknik Karawang yang juga berlokasi di Provinsi Jawa Barat , perlu menjangkau seperti daerah Indramayu, Cirebon, Sukabumi dan lainnya. Harus ada mahasiswa yang mewakili minimal tiap daerah satu. Dengan begitu, teman-teman di DPR yang mewakili dapilnya masing-masing juga bisa membawa anak didiknya untuk kuliah di sini, ” tutupnya. (jk/es)