JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Endang S Thohari mendorong pemerintah agar mengembalikan peran Bulog sebagai badan kedaulatan pangan yang kedudukannya berada langsung di bawah presiden. Ia memaparkan, pada tahun 1986 Indonesia pernah mendapatkan penghargaan dari badan pangan dunia (FAO), tetapi sangat disayangkan sekarang justru menjadi negara yang mengimpor beras dari negara lain.
"Kami mohon Dirut Bulog bisa menginisiasi peran Bulog seperti dahulu lagi, " ucap Endang saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Direktur Utama Perum Bulog yang membahas tentang ketersediaan dan pengadaan pangan, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Endang menyatakan, salah satu tujuan penyerapan gabah adalah untuk menyejahterakan petani dan masyarakat. "Saat ini Bulog sudah turun langsung ke petani, cuma permasalahanya petani kita tidak ada proteksi, misalnya beras kita kadar air terlalu tinggi, " ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Politisi Fraksi Partai Gerindra itu juga mengusulkan supaya Dirjen Kementerian Pertanian dapat membagikan alat pengering yang bisa mobile karena keberadaannya memang sangat diperlukan oleh para petani. Mengingat sektor pertanian mendapatkan dana yang cukup tinggi yakni sekitar Rp 4 triliun.
Selanjutnya, sambung Endang, nilai tukar petani pun harus tetap diperhatikan. "Kita ingin Bulog sebagai penyangga, sehingga peranan Komisi IV harus mendorong dan juga merealisasikannya. Oleh karenanya kita terus mendorong pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada Bulog, " tandasnya.
Ia mengingatkan, agar Bulog turut memberi perhatian kepada kasus stunting. "Meskipun Bulog sudah mempunyai formula untuk menurunkan angka stunting. Di Provinsi Jawa Barat angka stunting masih tinggi. Saya ingin Bulog proaktif untuk menjelaskan kepada Gubernur dan jajarannya mengenai tingginya angka stunting ini sebab masalah stunting merupakan hal yang sangat penting, " tuturnya. (dep/es)