PURWAKARTA - Bencana tanah longsor yang melanda Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta pada Februari lalu, membawa banyak kerugian bagi masyarakat setempat. Selain rusaknya akses jalan penghubung, longsor juga berimbas pada rusaknya tempat tinggal serta area persawahan milik masyarakat.
Sebagai upaya untuk meringankan beban korban, baru-baru ini Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin bersama Bank Indonesia turun langsung menyalurkan bantuan sebanyak 1.000 paket sembako dan alat kesehatan kepada masyarakat terdampak. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono.
“Saya turut prihatin atas bencana yang menimpa Bapak dan Ibu sekalian. Hari ini saya hadir di sini bersama Bank Indonesia. Dengan berbagai potensi wisata desa, sumber daya alam, serta UMKM yang dimiliki Desa Ciririp, saya harap ke depannya Bank Indonesia dapat ikut membantu pemulihan ekonomi yang sempat lumpuh akibat longsor, ” urai Puteri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/5/2021).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Ciririp Mahdum mengucapkan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat di daerahnya. Mahdum menyampaikan bahwa bantuan ini akan sangat berguna bagi masyarakat yang saat ini masih berupaya untuk memulihkan kondisi perekonomian mereka pascabencana.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya dan masyarakat Desa Ciririp, yang notabene desa terpencil ini, untuk dapat disambangi oleh Ibu Puteri serta perwakilan dari Bank Indonesia. Sekali lagi, saya berterima kasih kepada Ibu Puteri, Bank Indonesia, serta semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan ini. Semoga bantuan ini dapat menjadi amalan bulan Ramadan bagi semua pihak yang terlibat, ” tutur Mahdum.
Menutup keterangannya, Puteri pun berpesan kepada masyarakat Desa Ciririp agar senantiasa menjalankan protokol kesehatan demi menghindari penyebaran virus Covid-19 terlebih sepanjang momentum bulan Ramadan kali ini.
“Bulan Ramadan bukan menjadi alasan untuk melonggarkan disiplin protokol kesehatan. Sebaliknya, justru kita harus semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena meskipun tren kasus Covid-19 di Indonesia sedang menurun dan vaksinasi tengah bergulir, kita tetap harus berhati-hati agar Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus positif seperti yang terjadi di India, ” tutup Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini. (alw/es)