Updates
Updates
  • Oct 4, 2020
  • 504

Wajah Baru Labuan Bajo sebagai Kawasan Pariwisata Superpremium

JAKARTA - Untuk kesekian kalinya Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tengga Timur. Usai memimpin Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10/20) Presiden bersama rombongan langsung terbang ke Kabupaten Manggarai Barat menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
 
Di Kabupaten Manggarai Barat ini, Presiden Joko Widodo meninjau sejumlah kegiatan pembangunan prasarana dan sarana pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemerintah menetapkan wilayah tersebut sebagai kawasan pariwisata superpremium. Karenanya, sejak 2019 lalu pemerintah memang telah merencanakan menata kawasan Puncak Waringin, Labuan Bajo.
 
Di kawasan itu ada lima titik yang ditata yakni bukit Pramuka, kampung air, pelabuhan peti kemas dan dermaga penumpang, kawasan Marina, serta Kampung Ujung.
 
Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya, Danis H. Sumadilaga, kawasan Puncak Waringin akan mencakup area seluas kurang lebih 1 hektare yang dilengkapi dengan pusat cenderamata, amfiteater, ruang terbuka hijau, area parkir, dan dek observasi.
 
Pada 2020 ini, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pemerintah memfokuskan membangun infrastruktur. Untuk penataan infrastruktur ini pemerintah menggelontarkan dana sebesar Rp 1, 3 triliun pada tahun ini.
 
Anggaran sebesar itu digunakan untuk penataan kawasan sejumlah destinasi pariwisata melalui Ditjen Cipta Karya sebesar Rp 646, 3 miliar. Rinciannya, Kawasan Puncak Waringin Rp 18, 2 miliar; pengembangan kawasan Gua Batu Cermin sebesar Rp 27, 5 miliar, dan Pulau Rinca meliputi pembangunan dermaga sebesar Rp 47 miliar, serta fasilitas penunjang wisata sebesar Rp 50 miliar.
 
Sedangkan Ditjen Bina Marga mendapat alokasi Rp 420, 1 miliar. Anggaran itu untuk peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas sepanjang 2, 19 kilometer, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2, 01 kilometer, Jalan Simpang Pede sepanjang 4, 51 kilometer, dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu sepanjang 4 kilometer. Rata-rata, proges fisik peningkatan jalan dan jembatan di Labuan Bajo sudah mencapai 60 persen. Lalu, anggaran dukungan infrastruktur di bidang SDA sebesar Rp 67, 7 miliar yang meliputi pembangunan sarana dan prasarana pengaman Pantai Lohbuaya di Pulau Rinca.
 
Sementara Bidang perumahan mendapat alokasi Rp 174, 5 miliar. Dana itu untuk peningkatan kualitas rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 4.100 unit.
 
Kementerian PUPR memastikan seluruh kegiatan itu berjalan baik dan lancar sesuai dengan perencanaan dan target penyelesaiannya. Pekerjaan itu ada yang targetnya selesai tahun ini dan tahun 2021.
 
“Hari ini saya meninjau sekaligus mengontrol dimulainya penataan kawasan wisata Labuan Bajo, " kata Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek di kawasan Labuan Bajo, Kamis (1/10/2020).
 
Salah satu yang ditinjau adalah Gua Batu Cermin. Menurut Jokowi, penataan kawasan Gua Batu Cermin sudah mencapai 49 persen.
 
Penataan lokasi wisata Gua Batu Cermin meliputi pembangunan sejumlah fasilitas seperti ampiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Juga ada trekking point menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet.
 
Sekilas tentang Gua Batu Cermin

Gua Batu Cermin pertama kali mendapat perhatian dunia pada tahun 1951 berkat penelitian arkeolog sekaligus misionaris asal Belanda, Theodore Verhoven. Jutaan tahun lalu, posisi gua ini ada di bawah laut.
 
Karena ada pergeseran atau patahan lempeng bumi, lalu terjadi gempa. Akibat gempa itu, ada beberapa wilayah di Pulau Flores yang tenggelam, ada juga yang naik ke permukaan. Salah satu wilayah yang naik ini adalah lokasi gua batu cermin. Masyarakat setempat menamainya Gua Watu Sermeng.
 
Disebut Watu Cermin karena jika sinar matahari masuk di antara selah-selah batu gua, cahayanya memantul ke batu-batu yang kemudian menyinari ruangan layaknya cermin yang memantulkan cahaya mentari.
 
Posisi gua yang disebut pernah di bawah laut ini ditunjukkan dengan adanya batu karang yang menempel di dinding gua.
 
Jika ingin mengunjungi melihat keindahan gua, pengelola mengenakan tarif Rp 20 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp 50 ribu untuk wisatawan mancanegara.
 
Dari tempat pembelian tiket ini, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 300 meter menuju gua. Jalanan menuju gua sudah lapisi koblok. Di sisi kanan dan kirinya juga cukup rindang.
 
Butuh waktu 10 menit berjalan menuju bukit batu. Dari bukit batu itu ada anak tangga menuju pintu masuk gua.
 
Di dalam gua ada ruangan yang cukup besar yang disebut ruang utama. Di sini bisa menampung 15 orang. (Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana saat mengunjungi Gua Batu Cermin di kawasan Labuan Bajo, Juli 2019. Foto: tangkapan layar instagram @jokowi)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU