JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menilai dibukanya kembali ibadah Umrah oleh Pemerintah Arab Saudi menjadi tanda bahwa adaptasi protokol kesehatan (Prokes) ketat yang berlaku di Indonesia cukup berhasil menekan penyebaran Covid-19.
Menurutnya hal ini merupakan sebuah kabar gembira bagi umat muslim Indonesia khususnya. ”Dibukanya kembali Ibadah Umrah tentu menjadi angin segar. Sehingga bisa simpulkan bahwa selama pandemi kita mampu beradaptasi, ” ujar Azis di Jakarta (12/11/2020).
Lebih lanjut, politisi Fraksi Partai Golkar itu berharap calon jemaah Umrah dapat mengikuti seluruh syarat yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama atau KMA Nomor 719 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah pada masa pandemi Covid-19.
”Kebijakan mengenai ibadah ke tanah suci, diharapkan tetap mendapat pengawasan dan evaluasi, sesuai dengan perkembangan pandemi, baik di Indonesia maupun di Tanah Suci. Dimana, penerapan protokol kesehatan secara efektif mampu menurunkan resiko penularan Covid-19, ” ujarnya.
Azis juga meminta Kemenag menyosialisasikan secara masif baik saat maupun setelah jemaah tiba di Tanah Suci, agar memenuhi persyaratan baik dari sisi kesehatan dan aturan yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi. "Saya yakin Kemenag telah mengidentifikasi permasalahan sekaligus rumusan mitigasi dalam pelaksanaan ibadah Umrah dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), ” ungkapnya.
Politisi asal Lampung itu meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) untuk menyusun rencana keberangkatan jemaah umrah tertunda agar tidak ada lagi kegelisahan karena gagal berangkat. "Kemenag harus mampu memberikan kepastian keberangkatan calon jemaah haji ke Saudi, tentunya sejalan dengan komunikasi yang dilakukan dengan biro travel Umrah yang ditunjuk, ” pungkasnya. (***)