MAKASSAR - Anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati mendapati indeks literasi di Sulawesi Selatan masih cukup rendah. Menurutnya, indeks literasi yang masih rendah tersebut menjadi sebuah pekerjaan rumah dan harus dilakukan tracking agar program-program literasi bisa dioptimalkan, khususnya di daerah-daerah Sulsel yang indeks literasinya masih rendah.
“Ada hal penting yang belum bisa kita dalami secara mendalam, tetapi sudah menjadi komitmen bersama. Bagaimana upaya dari pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan indeks literasi yang ada di Sulawesi Selatan yang memang masih belum membanggakan, masih cukup rendah, " tuturnya usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI dengan Plt Gubernur Sulawesi Selatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/4/2021).
Berdasarkan hasil riset kajian Bank Dunia melaporkan akibat dampak dari pandemi Covid-19, berimbas nilai literasi peserta didik Indonesia akan mengalami penurunan 7 poin, dan peringkat Indonesia akan turun di urutan 75 dari 77 negara.
Adapun berdasarkan hasil kajian indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tahun 2020 yang dilaporkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, nilai indeks literasi Provinsi Sulawesi Selatan masih rendah yaitu 12, 32. Nilai tertinggi diperoleh Provinsi Kalimantan Selatan dengan nilai 48, 70. Disusul Bangka Belitung (28, 83) dan Gorontalo (28, 18). (nvl/sf)