BALIKPAPAN - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh mengatakan, kejahatan peredaran Narkoba masih menjadi yang paling tinggi di Provinsi Kalimantan Timur. Masalah ini sebenarnya sudah berlangsung lama sehingga perlu menjadi perhatian khusus dalam mengatasi masalah ini.
"Menurut saya kedepan diperlukan penanganan yang luar biasa, karena menyangkut kejahatan transnasional. Jadi kita harus terus waspada. Ini mengingatkan pada kita, yakni para penegak hukum terkait bahayanya narkoba, " ujar Pangeran saat memimpin pertemuan tim kunjungan spesifik Komisi III DPR RI dengan Kapolda Kaltim, Kakanwil Kumham dan Kajati Kaltim di Mapolda Kaltim, Kamis (12/11/2020).
Politisi Fraksi PAN ini menyampaikan, Komisi III DPR RI juga juga memantau kesiapan Polda Kaltim untuk pengamanan Pilkada Serentak 2020. Dimana, Kaltim sendiri akan melaksanakan Pilkada di 9 kabupaten/kota.
"Prinsipnya Polda Kaltim siap mengamankan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2020 nanti dan hampir tidak terlalu menemui kendala berarti. Saya juga mengingatkan, sesuai dengan instruksi Kapolri agar di semua Polda tetap menjaga netralitas, tidak memihak ke salah satu calon manapun, " pungkas legislator dapil Kalsel ini.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak mengatakan, untuk peredaran narkoba di Kaltim ini memang banyak masuk melalui Provinsi Kalimantan Utara. Pihaknya mencatat, ada beberapa kasus yang ditangkap oleh anggota Polair yang datangnya dari daerah tetangga.
"Kita akan terus intensifkan penjagaan di wilayah laut, disamping kita juga minta Kaltara untuk memperkuat penjagaan dari Malaysia, walaupun penyebarannya juga ada dari Jakarta. Tentu ini menjadi perhatian kita, penyebarannya bukan hanya dari luar, tapi dari dalam, " jelasnya. (***)