JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menegaskan PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri (SHS) agar lebih fokus melaksanakan pembibitan jagung dan kedelai dibandingkan hanya beras. Padahal, saat ini Indonesia sedang kesulitan memperoleh bibit jagung dan kedelai. Dirinya menyayangkan jika Pertani dan SHS tetap lebih memilih untuk menyalurkan benih padi di Indonesia.
“Kenapa sih susah-susah tanam beras? Yang paling gampang, di Indonesia itu kekurangan bibit benih jagung dan kedelai. Mengapa anda (Pertani dan SHS, red) tidak siapkan? Jadi kembalikan (pada fungsi Pertani dan SHS) seperti dulu lagi, ” tegas Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait ketersedian dan pengadaan pangan strategis dengan para direksi BUMN Pangan, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Sebelumnya, Dirut Pertani Maryono memaparkan realisasi penyaluran benih padi inbrida sebesar 13.865 ton dengan total droping sebanyak 8.350. Senada dengan Pertani, Dirut SHS Karyawan Gunarso menjelaskan empat program kerja SHS tahun 2021 nantinya juga fokus pada pembenihan padi.
Menanggapi hal tersebut, Sudin menilai jika Pertani dan SHS tetap teguh menjalankan pembibitan padi saja, maka akan membuang potensi besar kedua BUMN untuk hasil yang tidak signifikan. “Siapkan bibit kedelai dan bibit jagung. Indonesia sangat kekurangan itu. Kalau misalnya, tahun ini menyiapkan pembibitan jagung dan kedelai. Maka Insya Allah hasil bibit bisa terserap Kementerian Pertanian di tahun 2022 nanti, ” terangnya.
Baca juga:
Muslim: Tidak Ada Alasan untuk Impor Beras
|
RDP ini dihadiri Dirut PT. Rajawali Nusantara Indonesia; Dirut PT. Berdikari; Dirut PT. Sang Hyang Seri; Dirut Pertani; Dirut PT. Garam; Dirut PT. Perikanan Nusantara; Dirut Perum Perikanan Indonesia tidak hanya membahas ketersediaan dan pengadaan pangan strategis, namun juga membahas penggabungan enam perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pangan di antaranya PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri. Rencananya, setelah penggabungan entitas ini, akan dibentuk induk perusahaan (holding). (ts/sf)